KEPEMIMPINAN adalah sesuatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan.
Dari definisi di atas, maka dapat dikatakan bahwa Kepemimpinan adalah
* Seni untuk menciptakan kesesuaian paham
* Bentuk persuasi dan inspirasi
* Kepribadian yang mempunyai pengaruh
* Tindakan dan perilaku
* Titik sentral proses kegiatan kelompok
* Hubungan kekuatan/kekuasaan
* Sarana pencapaian tujuan
* Hasil dari interaksi
* Peranan yang dipolakan
* Inisiasi struktur
Kepemimpinan pada hakikatnya merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk membina, membimbing, mengarahkan dan mengerakkan orang lain agar dapat bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, pemimpin perlu melakukan serangkaian kegiatan diantaranya adalah mengarahkan orang-orang yang terlibat dalam organisasi yang dipimpinnya. Dengan kata lain tercapai atau tidak tujuan suatu organisasi sangat tergantung pada pimpinannya.
Pemimpin memengaruhi pengikutnya melalui beberapacara, yaitu dari cara yang menonjolkan sisi ekstrem yang disebut dengan perilaku otokratis sampai dengan cara yang menonjolkan sisiek stremlainnya yang disebut denganperilaku demokratis. Perilaku otokratis padaumumnyab ersifat negatif, ketika sumber kuasa atau wewenang bersal dari adanya pengaruh pimpinan. Jadi, otoritasberada di tangan pemimpin karena pemusatan kekuatan dan pengambilan keputusan ada pada dirinya serta memegang tanggungjawab penuh, sedangkan bawahannya dipengaruhi melalui ancaman dan hukuman. Selain bersifat negatif, gaya kepemimpinan ini mempunyai manfaat, antara lain pengambilan keputusan cepat, dapat memberikan kepuasan pada pimpinan serta memberikan rasa aman dan keteraturan bagi bawahan. Selain itu, orientasi utama dari perilaku otokratisini adalah pada tugas dan selalu memberikan arahan kepada bawahannya.
Secara operasional fungsi kepemimpinan dapat dibedakan dalam lima fungsi pokok, yaitu:
1. Fungsi Instruksi
Fungsi
ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator
merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana, bilamana, dan di mana
perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara
efektif. Kepemimpinan yang efektif memerlukan kemampuan untuk
menggerakan dan memotivasi orang lain agar mau melaksanakan perintah.
2. Fungsi Konsultasi
Fungsi
ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha
menetapkan keputusan, pemimpin kerapkali memerlukan bahan pertimbangan
yang mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya
yang dinilai mempunyai berbagai bahan informasi yang diperlukan dalam
menetapkan keputusan. Tahap berikutnya konsultasi dari pimpinan pada
orang-orang yang dipimpin dapat dilakukan setelah keputusan di tetapkan
dan sedang dalam pelaksanaan. Konsultasi itu dimaksudkan untuk
memperoleh masukan berupa umpan balik (feed back) untuk memperbaiki dan
menyempurnakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dan
dilaksanakan.
3. Fungsi Partisipasi
Dalam
menjalankan fungsi ini, pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang
dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam
melaksanakannya. Partisipasi tidak berarti bebas melakukan semuanya,
tetapi dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerja sama dengan
tidak mencampuri atau mengambil tugas pokok orang lain. Keikutsertaan
pemimpin harus tetap dalam fungsi sebagai pemimpin dan bukan pelaksana.
4. Fungsi Delegasi
Fungsi
Delegasi dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat
atau menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa
persetujuan dari pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti
kepercayaan. Orang-orang penerima delegasi itu harus diyakini merupakan
pembantu pemimpin yang memiliki kesamaan prinsip, persepsi, dan
aspirasi.
5. Fungsi Pengendalian
Fungsi
pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses (efektif) mampu
mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang
efektif sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara
maksimal. Fungsi pengendalian dapat diwujudkan melalui kegiatan
bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.
Seluruh
fungsi kepemimpinan tersebut diselenggarakan dalam aktivitas
kepemimpinan secara integral, yaitu pemimpin berkewajiban menjabarkan
program kerja, mampu memberikan petunjuk yang jelas, berusaha
mengembangkan kebebasan berfikir dan mengeluarkan pendapat,
mengembangkan kerja sama yang harmonis, mampu memecahkan maalah dan
mengambil keputusan masalah sesuai batas tanggung jawab masing-masing,
menumbuhkembangkan kemampuan memikul tanggung jawab, dan pemimpin harus
mendayagunakan pengawasan sebagai alat pengendali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar